Rabu, 16 Juni 2010

Penjelasan Kenapa Katak/Kodok bisa Berubah Kelamin



Atrazin, satu dari jenis pestisida yang kerap digunakan di dunia untuk mengubah jenis kelamin kodok saat dewasa. Satu dari sepuluh kodok jantan berubah menjadi betina berdasarkan penelitian oleh ahli biologi University of California, Berkeley.

Sebanyak 75 persen dari pestisida jenis Atrazin ini menghasilkan kematian penting pada kemampuan bereproduksi di alam liar. Profesor UC Berkeley, Tyrone B. Hayes, menyatakan kodok jantan kehilangan hormon dan semua fungsi kontrol pada testesterone.
"Termasuk sperma. Jadi kemampuan mereka bereproduksi turun sepuluh persen, dan itupun hanya bisa bereproduksi jika terus-menerus diisolasi bersama kodok betina,' kata Hayes."

Sepuluh persen lebih dari kodok itu berubah dari jantan menjadi betina. Selama ini, kondisi ini banyak dianggap sebagai kondisi alam hewan amphibi. Dimana mereka memiliki gen yang memungkinkan bisa bereproduksi sesama pejantan.
Dari hasil survey, didapatkan bahwa dimana-mana 10 sampai 50 persen kodok adalah betina.

Dari penelitian di laboratorium kodok The African Clawed Frog (Xenopus Laevis), studi lapangan mengindikasikan atrazine bisa jadi sebagai salah satu perubahan gen amphibi. Hasil temuan Hayes ini akan dipublikasikan pada journal Proceedings of the National Academy of Sciences sebagai referensi.
Sekitar 80 juta pound herbicida atrazine digunakan dalam proses pembersihan ladang di Amerika Serikat. Sejumlah penelitian sudah menunjukkan atrazine mempengaruhi kemampuan hormon perkembangbiakan sejumlah binatang, seperti ikan, amphibi, burung, dan reptil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar